I come just to be me, not to prove anything..
Aku pernah terjatuh, aku pernah berlari terlalu kencang, aku pernah merangkak, dan aku pernah terbangun lagi, aku pernah marah, aku pernah sedih, pernah juga menangis, aku pernah kecewa, aku pernah menyesal, aku pernah merasa "buta", aku pernah merasa "tuli", namun aku yakin bahwa DIA tidak akan pernah meninggalkanku.



"you're the answer of my pray
the reason i believe in love
my dreams came true because of you
through weakness and strength,

happiness and sorrow for better the worse,
i will love you with every beat of my heart
ever and after..."





Kamis, 31 Maret 2011

tentang cinta
















"
When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving "

MISKONSEPSI

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya.

CINTA BUTUH WAKTU

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

CINTA BERBAGI, TIDAK MENGONTROL

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF

Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH

Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

CINTA CENDERUNG KONSTAN

Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FISIK

Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

CINTA TIDAK BUTA

Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

i need to be next you


Been running from this feeling for so long
Telling my heart I didn't need it
Pretending I was better off alone
But I know that it's just a lie
So afraid to take a chance again
So afraid of what I feel inside

But I need to be next to you
Oh I, oh I
I need to share every breath of you
Oh I, oh I
I need to know I can see you smile each morning
Look into your eyes each night for the rest of my life
Here with you, near with you, oh I
I need to be next to you
Need to be next to you

Right here with you is right where I belong
I lose my mind if I can't see you
Without you there's nothing in this life
That would make life worth living for
I can't make it if you're not there
I can't fight what I feel any more

Cause I need to be next to you
Oh I, oh I
I need to share every breath of you
Oh I, oh I
I need to know I can see you smile this morning
Look into your eyes each night for the rest of my life
Here with you, near with you, oh I
I need to be next to you
I need to have your arms next to mine for all the time
Holding for all my life
I need to be next to you
I need to be next to you
Oh I, oh I
Need to be, need to be next to you
Share every breath of you
I need to feel you in my arms, baby, in my arms baby
I need to be next to you

nice morning my soner

cita sederhana dari kuncup daun


Lihatlah kuncup daun yang sedang tumbuh itu
Sebuah wujud nyata dari kecantikan yang terbungkus dalam kesederhanaan
Bukan cantik seperti melati
Bukan cantik seperti mawar
Hanya sederhana, tak lebih.

Mawar telah banyak mempesona di taman bunga
Melati telah banyak menebarkan aroma wangi
Namun di sudut yang tak terlihat itu,
Kuncup daun yang tulus membangun harapan
Kelak, ia bisa menjelma menjadi pesona mawar atau melati

Entah apa yang terjadi besok, ia tidak tahu
Apakah akan ada badai yang merusak kuncupnya?
Apakah akan datang tangan lembut yang akan merawatnya?
Apakah citanya akan layu bahkan sebelum ia menjadi daun?
Bahkan sebelum daun itu akan memunculkan mawar atau melati yang ia citakan?

Who knows? Only heaven knows
Yang ia tahu, ia adalah kuncup yang masih muda
Ia tahu banyak kuncup-kuncup yang tak jadi daun
Dan ia tak tahu apakah batang daunnya masih sanggup bertahan

Dalam kesederhanaan itu,
Ia hanya ingin citanya tak padam

Kalaupun padam.
Ia berharap akan ada lagi kuncup daun yang baru
Ia berharap batang daun akan tetap sanggup bertahan
Hingga suatu saat nanti, sebuah mawar atau melati tumbuh di batang itu…

cinta arai kepada zakiah : cinta sejati ataukah obsesi ?

Arai, sejak SMA telah menemukan cinta sejatinya: Zakiah Nurmala. Zakiah adalah nafas hidupnya. Telah banyak tercipta puisi untuknya. Ia bahkan belajar bermain gitar — dengan suaranya yang mengerikan — dan menyanyikan lagu di depan jendela Zakiah. Namun sayangnya, ia ditolak mentah-mentah dengan cara yang cukup mengerikan juga. Cintanya bertepuk sebelah tangan. Tapi hebatnya, ditolak berkali-kali, ia pantang menyerah. Ia seperti tak mempedulikan kenyataan bahwa Zakiah nyata-nyata menolaknya, bahkan membencinya. Baginya, ungkapan rasa benci dan muak itu adalah satu bentuk cinta Zakiah kepadanya.

Pada malam ulang tahun Zakiah, Arai menelepon dari Prancis dengan kartu telepon internasional yang didapat dengan susah payah. Hanya sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. Malang baginya, Indonesia masih jam dua pagi ketika ia menelepon. Bukan ucapan terima kasih yang ia dapatkan, malah dampratan keras dari Zakiah. Hebatnya, Arai masih bisa berkata, “Ikal, Zakiah masih mencintaiku!”

Saat perayaan kematian Jim Morisson, vokalis The Doors favorit Arai, ia membacakan puisi khusus untuk Zakiah di pusara makamnya. Puisinya menyayat hati. Sangat sedih. Sebuah keputusasaan, kenapa Zakiah tak kunjung membalas cintanya.

*

Apakah ini cinta sejati, ataukah obsesi? Apa beda cinta dengan obsesi dan keinginan untuk memiliki? Dua hal yang memiliki batas yang sangat tipis bahkan area abu-abu seperti halnya benci dengan cinta. Apakah Arai benar-benar mencintai Zakiah? Ataukah Arai ingin Zakiah menjadi miliknya? Kalau Arai cinta Zakiah, kenapa ia tidak menghormati keputusan Zakiah dengan menerima penolakannya? Ataukah memang seharusnya seperti itu wanita diperlakukan? Dikejar-kejar sampai ia kehabisan nafas dan akhirnya menyerah.

Curhat mode: on

Karena batas yang tipis antara cinta dan obsesi lah, saya kadang benci untuk mencinta. Saya lebih suka tidak ada perasaan cinta (dalam konteks: ingin menjadikan kekasih) dalam sebuah hubungan. Saya bahkan lebih suka jika tahu bahwa yang sedang saya ajak bicara sudah tidak available lagi (bahasa Friendster: In A Relationship) karena saya tidak mungkin jatuh cinta padanya. Dengan demikian, saya akan menjadi lebih tulus.

Saya lebih suka menyayangi dengan tulus. Kalau saya berusaha baik padanya, itu karena saya menyayanginya dengan tulus, tanpa tedeng aling-aling. Orang Jawa memiliki falsafah: nandur wohing pakarti – Menanam kebajikan. Satu filosofi yang diajarkan oleh Ibu saya. Ketika kita berbuat baik terhadap orang lain, buah kebaikan kita pasti akan kembali. Tidak selalu kembali dari orang yang kita tolong, tetapi orang lain yang berbuat baik kepada kita. Bahkan buah itu mungkin tidak kembali kepada kita, tetapi kepada anak-anak dan keturunan kita.

Ada perasaan benci ketika saya harus memutuskan untuk jatuh cinta. Dalam konteks: ingin menjadikan kekasih. Saya benci karena tak yakin lagi, apakah saya baik kepadanya memang benar-benar tulus ataukah menyembunyikan pamrih supaya ia menerima saya. Apakah nanti ketika setelah ditolak, saya akan tetap baik kepadanya?

Bukan perkara gampang untuk berusaha tetap tulus ketika kita mengetahui bahwa kita ternyata telah bertepuk sebelah tangan. Saya sudah mengalami hal ini bertahun-tahun dan merasa tetap belum lulus dari ujian-ujiannya. Oleh karena itu, di suatu kekecewaan di bulan September 2010, saya memutuskan untuk melarikan diri. Maaf. Bukan apa-apa, karena saya belum siap.

Nanti, ketika akan datang lagi sebuah kekecewaan baru, saya harus melakukan apa? Yang saya harapkan adalah, saya tidak lari lagi. Saya tetap bisa tulus. Seperti karang di pantai, dihajar ombak berkali-kali tetap kokoh tegak berdiri. Doa saya, persis seperti, batang daun akan tetap kokoh bertahan menopang hingga ada kuncup daun baru lagi, lagi, dan lagi, hingga salah satu kuncup itu akan berkembang menjadi sebuah melati yang menebarkan aroma wangi.

Someday, A New Day will come to me… and I’m sure for that! :)

obsession again... again... and again... *fiuh


setiap orang memiliki obsesi.. *pastinyah, (entah bagaimana bentuk dan perwujudannya), entah hanya akan berhenti menjadi obsesi semata atau diwujudkan menjadi kenyataan... haaahhh...ndak ada batasan dalam dunia hayal..yang selalu bikin otak muter, obsesi lagi..obsesi lagi.. dari pacar oke, cakep, tajir...sampe sekarang nglirik pendidikan yang sempet tertinggal alias kabur-kaburan,,, *pengen di wisuda... hihiiii

Minggu, 20 Maret 2011

dear tuhan


Dear Tuhan,
entah apa namanya..
namun apakah harus kesedihan yang terus bernaung dihatiku..
kali ini tidak Tuhan..
aku jatuh cinta pada dia, mahluk ciptaanMu..sesosok adam
bukankah aku adalah hawa dan pantas mendampinginya..
entah suka..entah cinta..namun jelas bukan sayang..
jelas tidak salah kan Tuhan ? jikalau aku mengaguminya..
aku benar kan Tuhan ? mencintai mahlukMu yang memang pantas untuk aku dampingi..untuk aku beri kesejukan saat gundah menerpanya..